Deteksi Tuberkulosis dengan Rapid Molecular Detection

                                                                  Journal Review
                                                            Dr. Yoshua Viventius

      Kasus tuberkulosis di dunia masih cukup tinggi terutama di negara berkembang. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini adalah bakteri tahan asam kuman. Secara umum, TBC dapat disembuhkan dengan baik asalkan pasien mengikuti pengobatan selama 6 bulan tidak boleh terganggu. Meningkatnya kasus kecenderungan tuberkulosis ditambah dengan meningkatnya kasus tuberkulosis juga tidak bekerja lagi dengan rejimen pengobatan yang ada menimbulkan kekhawatiran baru di masa depan.
             Kasus TB dengan HIV ini terjadi akhir-akhir ini meningkat. Pasien yang terinfeksi oleh sistem kekebalan HIV akan menurun sehingga mudah diatasi oleh kuman TBC. Keterlambatan dalam mendiagnosis pasien TB telah menjadi hal yang umum. Hal ini akan meningkatkan angka kematian, resistensi sekunder, dan penyakit menular luas.
             Keterbatasan alat untuk deteksi dini tuberkulosis dan masalah kompleks terkait dengan budaya mikobakteri diperlukan merespon cepat, mudah, dan murah untuk digunakan di negara ini. Sekarang ada alat "Xpert MTB / RIF" alat untuk mendeteksi uji TB Mycbacterium tahan molekuler dan Rifampisin. Alat ini menggunakan teknologi polymerase-chain-reaction (PCR) untuk memperkuat urutan gen rpoB tertentu. Uji dilakukan dengan menggunakan alat (GeneXpert, Cepheid) di mana semua komponen yang diperlukan untuk mendeteksi bakteri dalam 1 CARTRIDE menjadi meliputi plastik reagen untuk melisiskan bakteri, pemisahan asam nukelat, dan penguatan / amplifikasi bakteri. Satu-satunya langkah manual dilakukan adalah saat menambahkan buffer bakterisida sebelum dimasukkan ke dalam dahak ke kartidge. CARTRIDE kemudian dimasukkan ke dalam alat GeneXpert di mana hasilnya akan diketahui dalam waktu 2 jam.